Studi Kasus tentang Algoritma

Sebelum kita masuk ke dalam studi kasus tersebut marilah kita membahas sedikit tentang Logika dan Algoritma. Logika merupakan bentuk pemikiran, prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berfikir secara valid menurut aturan yang berlaku. Sedangkan Algoritma yang dikenalkan oleh Al-Khawarizmi, yang berarti prosedur, langkah demi langkah untuk memecahkan masalah atau menyelesaikan suatu tugas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Algoritma diartikan sebagai urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Berikut ini akan saya tampilkan 2 studi kasus yang mirip dengan Logika dan Algoritma

Studi Kasus tentang bagaimana Cakram yang terdapat pada tiang  A dapat berpindah ke Tiang B

Aturan:
1. Hanya satu cakram yang boleh dipindahkan dalam satu waktu.
2. Setiap perpindahan berupa pengambilan cakram teratas dari satu tiang dan memasukkannya ke tiang lain.
3. Tidak boleh meletakkan cakram di atas cakram lain yang lebih kecil.
Nah diatas ada 3 cakram yang berada di Tiang A, lalu bagaimana kah caranya agar cakram tersebut bisa berpindah ke cakram B dengan aturan yang telah dibuat diatas ?
1. Langkah pertama, Cakram hijau (kecil) dipindah dari tiang A ke tiang B



2. Langkah kedua, Cakram biru (sedang ) dipindah dari tiang A ke tiang C

3. Langkah ketiga Cakram hijau (kecil) dipindah dari tiang B ke tiang C

4. Langkah keempat, Cakram orange (besar) dipindah dari tiang A ke tiang B

5. Langkah kelima, Cakram hijau (kecil) dipindah dari tiang C ke tiang A

6. Langkah keenam, Cakram biru (sedang) dipindah dari tiang C ke tiang B

7. Dan terakhir langkah ketuju, Cakram hijau (kecil) dipindah dari tiang A ke tiang B

Dapat disimpulkan untuk memindahkan seluruh cakram dengan mengikuti aturan yang telah dibuat, didapat 7 langkah.

Studi Kasus tentang banyaknya rute dari 0 ke 5 dan rute yang paling pendek


Aturan:

1. Carilah rute dari titik 0 ke 5 sebanyak mungkin dan tentukan jarak yang paling pendek.
2. Langkah yang diambil tidak boleh berlawanan dengan tanda panah.



1. Jl. Agus (13km) - jl. Budi (6km) -jl. Cinta (5km)
       13 + 6 + 5 + = 24 km  
2. Jl. Eri (4km) -jl.farhan (1km) -jl. Halim (13km)
       4 + 1 + 1 + 13 = 19 km
3. Jl. Agus (13km) -jl. Dodi (2km) -jl. Farhan (1km) -jl.halim (13km)
       13 + 2 + 1 + 13 = 29 km
4. Jl. Agus (13km) -jl.dodi (2km) -jl . farhan (1km)-jl. Gigi (5km) -jl. Cinta (5km)
       13 + 2 + 1 + 5 + 5 = 26 km
5. Jl. Eri (4km) -jl. Farhan (1km) -jl. Halim (13km)
       4 + 1 + 13 = 18km
6. Jl.eri (4km) -jl. Farhan (1km) -jl. Gigi (5km) -jl. Cinta (5km)
       4 + 1 + 5 + 5 = 15km

Dapat disimpulkan rute terpendek yaitu, Jl.eri (4km) -jl. Farhan (1km) -jl. Gigi (5km) -jl. Cinta (5km) dengan panjang 15km dan rute terpanjang yaitu, Jl. Agus (13km) -jl. Dodi (2km) -jl. Farhan (1km) -jl.halim (13km) dengan panjang 29km, dan rute dari titik 0 ke 5 sebanyak 6 rute.

Postingan populer dari blog ini

Algoritma: Penemu, Pengertian, dan Contohnya

Subscriber Internet Telepon

Konfigurasi Pada Subscriber Internet Telepon